Persiapan Guru di Awal Tahun Ajaran Baru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Persiapan Guru di Awal Tahun Ajaran Baru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Abstrak

Tahun ajaran baru merupakan momentum penting bagi guru SDIT untuk menyiapkan berbagai aspek dalam proses pembelajaran yang efektif dan bermakna. Artikel ini membahas tujuh aspek utama yang perlu dipersiapkan guru, mencakup spiritualitas, perencanaan kurikulum, administrasi pembelajaran, manajemen kelas Islami, komunikasi dengan orang tua, penguatan karakter Islami, serta kesiapan psikologis guru. Tujuannya adalah agar guru dapat menjalankan peran profesional secara optimal dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bernilai.

1. Menata Niat dan Meningkatkan Kualitas Spiritualitas

Awal tahun ajaran adalah waktu yang tepat untuk menata niat sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pekerja, tetapi sebagai murabbi (pendidik ruhani dan akhlak). Guru di SDIT perlu memantapkan visi dakwah dan pendidikan Islam, seperti firman Allah:

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Guru juga disarankan untuk meningkatkan ibadah personal seperti qiyamul lail, dzikir pagi-sore, dan memperbanyak doa untuk keberkahan proses pendidikan.

2. Menyusun Perencanaan Pembelajaran Terintegrasi

Perencanaan pembelajaran di SDIT tidak hanya mencakup konten mata pelajaran, tetapi juga nilai-nilai Islam yang terintegrasi. Guru harus menyiapkan:

  • ATP dan modul ajar sesuai Kurikulum Merdeka.

  • Integrasi nilai Islam ke dalam indikator dan tujuan pembelajaran.

  • Rencana pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang berbasis karakter Islami.

3. Menyiapkan Administrasi Pembelajaran

Guru wajib menyiapkan dan menertibkan berbagai perangkat administrasi seperti:

  • Jadwal mengajar dan kalender pendidikan.

  • Buku agenda guru dan jurnal kegiatan harian.

  • Data awal siswa: identitas, kebutuhan khusus, dan catatan penting lainnya.

  • Format penilaian formatif dan sumatif.

Kerapian administrasi menjadi salah satu indikator profesionalitas guru di SDIT.

4. Merancang Manajemen Kelas Islami

Kelas Islami bukan hanya rapi dan indah, tetapi juga sarat dengan nuansa keteladanan dan nilai Islam. Guru dapat menyiapkan:

  • Tata tertib kelas yang disusun bersama siswa.

  • Sudut inspirasi, pojok literasi Islami, dan papan motivasi harian.

  • Papan murajaah Al-Qur’an.

Penguatan atmosfer kelas yang nyaman dan Islami sangat penting untuk mendukung proses belajar yang efektif.

5. Membangun Komunikasi Awal dengan Orang Tua

Awal tahun ajaran adalah saat strategis membangun kemitraan dengan orang tua. Guru dapat:

  • Menyusun dan menyampaikan profil guru dan program kelas.

  • Mengadakan pertemuan wali murid (ta’aruf) dan menyampaikan ekspektasi bersama.

  • Membuka saluran komunikasi efektif seperti grup WhatsApp yang etis.

Peran guru akan semakin kuat jika mendapat dukungan penuh dari orang tua murid.

6. Merancang Program Penguatan Karakter Islami

Guru SDIT adalah agen pembentuk karakter Islami. Oleh karena itu, sejak awal tahun ajaran perlu dirancang:

  • Program pembiasaan harian seperti shalat berjamaah, dzikir, sedekah, dll.

  • Tema-tema karakter Islami dalam refleksi harian (tadabbur pagi).

  • Penguatan adab siswa terhadap guru, teman, dan lingkungan.

7. Meningkatkan Kesiapan Psikologis dan Emosional

Guru perlu memiliki keseimbangan mental dan emosional untuk menghadapi dinamika siswa di awal tahun. Hal ini bisa dilakukan dengan:

  • Mengenal profil psikologi siswa sejak awal (observasi dan asesmen awal).

  • Menyiapkan ice-breaking dan kegiatan penyambutan yang menyenangkan.

  • Berlatih mindfulness atau teknik relaksasi untuk mengelola stres.

Guru yang siap secara psikologis akan lebih sabar, empatik, dan solutif.

Penutup

Guru SDIT bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga pembimbing ruhani, pembentuk karakter, dan sahabat belajar siswa. Oleh karena itu, kesiapan guru di awal tahun ajaran mencerminkan kualitas proses pendidikan yang akan berlangsung sepanjang tahun. Dengan niat yang lurus, perencanaan yang matang, dan keterpaduan nilai Islam, insyaAllah pendidikan di SDIT akan semakin berkah dan berdampak luas.

Daftar Pustaka

  • Kemendikbudristek. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemdikbud.

  • Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

  • Sauri, S. & Suyatno. (2020). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 101-118.

  • Zakiah Daradjat. (2005). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *