Agar siswa lebih sadar akan bahaya dari perilaku mereka serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, guru-guru dapat menerapkan beberapa strategi pembinaan berikut:
—
1. Edukasi Melalui Media Visual (Video dan Gambar Interaktif)
– Menayangkan video tentang bahaya perilaku ceroboh (misalnya bermain kasar, melompat dari tempat tinggi, berlarian di area berbahaya) dan akibatnya, seperti cedera atau kecelakaan.
– Menampilkan dampak lingkungan yang kotor melalui video dokumenter atau animasi, yang menunjukkan akibat dari membuang sampah sembarangan, seperti banjir atau penyakit.
– Menggunakan gambar interaktif atau infografis tentang kebersihan lingkungan yang mudah dipahami anak-anak.
Tujuan: Membantu siswa memahami secara visual dampak negatif dari perilaku mereka, sehingga lebih mudah mereka ingat.
—
2. Kegiatan Refleksi dan Diskusi Kelas
– Setelah menonton video, guru dapat mengajak siswa berdiskusi:
– Apa yang mereka rasakan setelah melihat video tersebut?
– Apa yang akan mereka ubah dari kebiasaan mereka?
– Bagaimana cara mereka mencegah hal tersebut terjadi lagi?
– Siswa bisa diminta menuliskan komitmen mereka dalam “Janji Siswa” terkait keselamatan dan kebersihan sekolah.
Tujuan: Mendorong kesadaran diri melalui diskusi terbuka agar siswa merasa terlibat dalam perubahan.
—
3. Program Role Model dan Teguran Positif
– Guru dan staf sekolah harus menjadi contoh dalam menjaga kebersihan dan bertindak dengan aman.
– Ketika ada siswa yang melakukan pelanggaran, berikan teguran dengan cara positif dan edukatif, misalnya:
– “Apa kamu tahu bahwa berlari di tangga bisa membuatmu jatuh dan terluka?”
– “Kalau semua orang membuang sampah sembarangan, bagaimana lingkungan sekolah kita nanti?”
– Gunakan reward bagi siswa yang konsisten menjaga kebersihan dan keselamatan.
Tujuan: Mendorong perubahan perilaku dengan mencontohkan langsung dan memberikan penghargaan atas tindakan baik.
—
4. Gerakan Kebersihan dan Keamanan Sekolah
– Membentuk Tim Duta Kebersihan dan Keamanan dari siswa yang bertugas mengawasi dan mengingatkan teman-temannya.
– Melaksanakan Hari Bersih Sekolah setiap pekan, di mana siswa bersama guru membersihkan lingkungan sekolah.
– Mengadakan simulasi atau drama tentang akibat dari perilaku berbahaya dan membuang sampah sembarangan.
Tujuan: Meningkatkan rasa kepedulian dan tanggung jawab kolektif terhadap lingkungan sekolah.
—
5. Melibatkan Orang Tua dalam Pembinaan
– Menginformasikan kepada orang tua melalui grup WhatsApp atau pertemuan wali murid tentang pentingnya membimbing anak dalam menjaga kebersihan dan keselamatan.
– Mendorong orang tua untuk mengingatkan anak-anak mereka di rumah tentang kebiasaan yang baik.
Tujuan: Pembinaan siswa tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga berlanjut di rumah dengan dukungan orang tua.
—
Dengan strategi-strategi ini, diharapkan siswa menyadari dampak dari tindakan mereka, mulai berubah secara bertahap, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman serta bersih.
Baarakallahu Fiikum